Sumbawa Besar. Sumbawanews.com.-
Sumber : http://www.sumbawanews.com/berita/situs-sejarah-telapak-kaki-dea-lebin-kuasa-dan-batu-surat-yang-terlupakan
Di
wilayah Kabupaten Sumbawa selain terdapat Sarkofagus/situs sejarah
peradaban batu di lokasi Ai Renung Desa Batu Tering Kecamatan Moyo Hulu.
Juga telah ditemukan Sarkofagus Batu Surat, Batu Pengantin, Batu
Telapak kaki dan Batu bekas tempat duduk (Lutuk Dea Lebin Kuasa.red)
salah satu penguasa lokal yang diyakini oleh masyarakat setempat dengan
nama Dea Lebin Kuasa.
Selain itu, telah ditemukan dua buah gua
(liang-Sumbawa) dengan beberapa kamar didalamnya, bahkan terdapat
deretan batu yang berbentuk kubah masjid didalam salah satu gua (liang),
tentunya terdapat statlit kristal yang menggantung---serta dua kompleks
kuburan tua yang tertera tulisan satera Jontal di batu nisannya. Lokasi
Sarkofagus tersebut terdapat di wilayah Desa Lebin Kuasa (Lebin Mekar)
Kecamatan Ropang Kabupaten Sumbawa.
Sayangnya sekarang ini sangat susah sekali ditemukan informasi lisan (tradisi tutur) yang mengisahkan tentang benda peninggalan sejarah tersebut, ”Kami hanya mendengar sepotong-sepotong tentang cerita batu telapak kaki dea Lebin Kuasa, mengenai batu pengantin, Gua (liang) serta batu surat dengan bentuk tulisan yang tidak dapat kami indentifikasikan apakah tulisan Jawa Kuno atau arab, atau mungkin satra Jontal,” uangkap Kepala Desa Lebin Kuasa, Mustamin kepada Sumbawanews.com.
Generasi Desa Lebin Kuasa sekarang hanya mereka-reka tentang benda tersebut, lebih dari itu mereka tidak mengetahui apa dan bagai mana kesejarahan yang pernah terjadi sehingga terdapat pesan-pesan yang terukir diatas batu seperti itu di wilayah desa tersebut.
Sehingga untuk mengali nilai sejarah batu-batu tersebut, tidak salah jika pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui leading sektor terkait bekerja sama dengan Balai Arkeologi Denpasar untuk dapat melakukan penelitian tentang benda-benda itu, tentunya diharapkan hasil penelitian sejarah akan benda-benda tersebut dapat menjadi refrensi generasi sekarang bahwa diwilayahnya pernah muncul sebuah pedaban yang cukup gemilang, selanjutnya melestraikan dan merawat benda-benda tersebut agar selalu dikenang dan dipelajari oleh generasi sekarang ini. (Ar)
Sayangnya sekarang ini sangat susah sekali ditemukan informasi lisan (tradisi tutur) yang mengisahkan tentang benda peninggalan sejarah tersebut, ”Kami hanya mendengar sepotong-sepotong tentang cerita batu telapak kaki dea Lebin Kuasa, mengenai batu pengantin, Gua (liang) serta batu surat dengan bentuk tulisan yang tidak dapat kami indentifikasikan apakah tulisan Jawa Kuno atau arab, atau mungkin satra Jontal,” uangkap Kepala Desa Lebin Kuasa, Mustamin kepada Sumbawanews.com.
Generasi Desa Lebin Kuasa sekarang hanya mereka-reka tentang benda tersebut, lebih dari itu mereka tidak mengetahui apa dan bagai mana kesejarahan yang pernah terjadi sehingga terdapat pesan-pesan yang terukir diatas batu seperti itu di wilayah desa tersebut.
Sehingga untuk mengali nilai sejarah batu-batu tersebut, tidak salah jika pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui leading sektor terkait bekerja sama dengan Balai Arkeologi Denpasar untuk dapat melakukan penelitian tentang benda-benda itu, tentunya diharapkan hasil penelitian sejarah akan benda-benda tersebut dapat menjadi refrensi generasi sekarang bahwa diwilayahnya pernah muncul sebuah pedaban yang cukup gemilang, selanjutnya melestraikan dan merawat benda-benda tersebut agar selalu dikenang dan dipelajari oleh generasi sekarang ini. (Ar)
Sumber : http://www.sumbawanews.com/berita/situs-sejarah-telapak-kaki-dea-lebin-kuasa-dan-batu-surat-yang-terlupakan
Dari beberapa situs bersejarah, membuktukan bahwa di sumbawa telah berkembang kebudayaan sejak zaman prasejarah. jika kita melakukan penelitian besar kemungkinan masih banyak jejak - jejak sejarah peninggalan zaman palelitikum - megalitikum yang belum ditemukan...seperti contoh di sampar olat re ( sebutan untk sebuah wilayah di desa berang re kecamatan moyo hulu ) menurut penuturan warga setempat bahwa di wilayah tersebut terdapat batu yang berukuran 0.5 - 3 meter dengan ukiran ( pahatan ) berbagai motif. ini di perkirakan ini merupakan salah satu hasil kebudayaan pada zaman megalitik. hipotesa kami kemungkinan besar diwilayah tersebut pernah ada kehidupan ( perkampungan)hal ini dibuktikan dengan di tempat yang sama terdapat makam ( kuburan )
ReplyDelete